Wahai deretan cinta yang terus anggun
Walau luka hati menampar lagi dan lagi
Suara yang sama erat memeluk
Sampai batas waktu keresahan kian tipis
Kau berucap
“Mari ku bantu”
Kau menutur
“Mari luangkan waktu”
Lalu..
Aku bersandar pada punggungmu
Entah apakah pintu resah dan rindu menjadi satu ataukah..
Gudang kegelisahan kian penuh
Dipenuhi mimpi bijak
Bijak akan masa lalu
Masa dimana beban-beban lapuk akan kebohongan
Dan masa dimana aku merangkak mencapai kesombongan
Tataplah jejak-jejak mimpi itu
Langkah kita menuju rantai kebersamaan bukan?
Jangan ada tanya sampai kapan
Tapi bertanyalah
Dapatkahkita bertahan?
Inilah kami dengan ribuan keindahan impian
Cita dan cinta
Bergelora dalam darah
Haus akan pengalaman
Juga tak retak akan rintangan
Peluklah kami
Wahai kebahagiaan
Genggamlah kami
Wahai keceriaan
Sampai kami menemukan masing-masing pendamping
Oh.. bahkan..
Lebih dari itu..
Tuhan,
Rangkul kami tuk tetap berlindung
Dalam satu pijakan
Di bawah takdirMu
Salam rindu
Dari kami
IRMA, PURWATI, IKE, dan ARUM
Sahabat dari Bumi Papua ππππ